Rabu, 26 Desember 2012

Betta Fish


Ikan Hias
BUDIDAYA IKAN CUPANG
ARTIKEL PETERNAKAN :
Ikan cupang banyak orang sudah mengenal jenis ikan hias yang satu ini. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menjadi penggemar ikan jenis ini. Selain dinikmati keindahannya ikan cupang dikenal sebagai ikan petarung, karena sifatnya yang sangat agresif terhadap ikan cupang yang lain. Ikan cupangbanyak digemari selain karena keindahanya juga karena perawatan yang mudah, tidak memerlukan tempat yang luas. Penggemar ikan hias jenis ini tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri. Bisnis ikan cupang sebagaimana bisnis ikan hias lainnya merupakan ladang bisnis yang cukup mudah dijalankan karena tidak memerlukan modal yang besar, tidak memerlukan tempat yang luas dan bisa dijadikan bisnis sampingan.

JENIS IKAN CUPANG
Ikan cupang dikenal dengan nama Betta fish atau biasa di sebut dalam bahasa inggris Fighting fish. Sebelum memulai bisnis ikan cupang, ada baiknya untuk mengenali dan mengetahui berbagai jenis ikan cupang. Ada beragam jenis ikan Cupang yang ada di dunia ini antara lain:
§  Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.
Cupang Halfmoon
Cupang Halfmoon

§  Crowntail (ekor mahkota) atau serit, cupang jenis ini pertama kali dibudidayakan oleh seorang peternak cupang bernama A. Yusuf yang tinggal di daerah Jakarta Timur, pada tahun 1997 namun adapula sebagian mengatakan dibudidayakan pertamakali oleh Muhammad Yamin dari daerah Jakarta Barat. Ciri utamanya adalah sirip dan ekornya yang menyerupai sisir sehingga di namakan serit.
Cupang Crowntail
Cupang Crowntail
§  Double tail (ekor ganda)
Cupang Double Tail
Cupang Double Tail
§  Plakat Halfmoon hampir mirip cupang laga tapi mempunyai ekor dan sirip lebih lebar dan indah.
Cupang Plakat
Cupang Plakat
§  Giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang antara cupang biasa dengan cupang alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai 12 cm.
§  Aduan Atau Cupang Laga mempunyai Gigi dan sisik yang tajam juga kuat, dengan ekor yang pendek dan sangat agresif.
Cupang Laga/Aduan
Cupang Laga/Aduan
POLA BISNIS IKAN CUPANG
Bisnis ikan cupang dilakukan dengan membudidayakan ikan cupang, menyortir anakan ikan cupang berkualitas baik dan menjualnya ke berbagai tempat. Cupang berkualitas baik akan berharga cukup mahal, biasanya ini akan diikutkan dalam berbagai macam kontes.
Untuk memulai bisnis ikan cupang yang perlu dipersiapkan adalah membeli Indukan ikan cupang yang baik dan menyiapkan sarana pemeliharaannya.
Ikan cupang yang baik adalah ikan cupang yang sehat dan berwarna cerah. Ciri tingkah laku cupang sehat selain warnanya cerah sirip dan ekornya selalu di kibar-kibarkan atau selalu mengembangkan ekoranyaketika di dekatkan dengan ikan cupang lainnya jadi dengan kata lain ekor dan siripnya tidak kuncup terus. Usia indukan cupang siap pijah kurang lebih 6 bulan.
Harga indukan cupang bisa bervariasi, anggap saja kita membeli sepasang ikan cupang dengan modal 20 ribu. Dari satu pasang ikan cupang ini mampu menghasilkan anakan 500 sampai 700 ekor. Dengan harga anakan cupang sekitar 1000 rupiah sampai 2000 rupiah bisa dihitung keuntungan bisnis ini.
MEDIA BUDIDAYA IKAN CUPANG
Media budidaya ikan cupang bisa bervariasi, mulai dari bak semen, bak fiber, kolam terpal, akuarium bahkan ember sekalipun bisa dimanfaatkan sebagai media bisnis ikan cupang. Yang terpenting diperhatikan adalah kepadatan populasi harus disesuaikan dengan luas lahan untuk budidaya.
Untuk media pembesaran biasanya mengunakan media yang luas semisal bak semen. Sedangkan untuk pemijahan cukup pada media yang sempit semisal akuarium atau ember. Pada usia satu bulan ikan cupang mulai diseleksi dan dipisahkan berdasarkan ukuran dan kualitasnya. Selain untuk memilih ikan cupang yang berpotensi baik, juga untuk mengurangi kepadatan populasi dalam media pemeliharaan.
Ikan cupang sudah mulai bisa dipasarkan pada usia 1.5 bulan sampai dengan 2 bulan, karena pada usia ini sudah bisa diketahui keindahan warna dari ikan cupang. Ikan cupang untuk kontes biasanya usia sekitar 3 bulan.
MAKANAN IKAN CUPANG
Pada dasarnya ikan cupang tidak memerlukan pakan khusus, untuk benih cupang biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. Pakan alami tersebut dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.
PEMASARAN IKAN CUPANG
Pembeli ikan cupang berasal dari pecinta ikan cupang, pedagang dan eksportir ikan cupang. Untuk yang terakhir ikan cupang harus memiliki kualitas yang bagus. Untuk pemula bisa menawarkan ikan pijahan ke toko-toko ikan hias atau pedagang ikan hias.
Model penjualan lain bisa memanfatkan web/blog sebagai media penjualan online ikan cupang. Dengan modal kecil kita bisa mengisi waktu luang kita dengan bisnis ikan cupang yang cukup menguntungkan.Selamat Mencoba.
Sumber:
1. http://mandirifish.blogspot.com/
Diposkan oleh Satriyo Sapdana di 02:17

Red Fin Shark


ZONA IKAN HIAS
Mandiri Fish & Farm
1.01 Ikan Red Fin Shark (Labeo frenatus)
                           http://zonaikan.files.wordpress.com/2012/08/ikan-red-fin-shark.jpg?w=358&h=214
                           sumber : http://www.mandirifish.com/gallery/e_bicolorm.php
Ikan redfin atau yang nama dagangnya adalah red fin shark adalah ikan asli vietnam yang ditemukan di sekitar sungai Mekhong. Ikan ini bersifat omnivor dan sangat menarik dengan warna tubuh coklat agak keabuan ada juga yang albino dengan warna sirip yang merah terang.
Di habitat aslinya ikan ini dapat mencapai panjang 12 cm dan sangat suka memakan lumut, sehingg akan tampak senang memakan lumut di dinding akuarium sehingga akuarium akan tampak bersih. Ikan ini bersifat pemalu sehingga akan keluar mencari makan pada malam hari.
Pemeliharaan Induk
Induk dipelihara dalam akuarium ukuran cm dengan ketinggian air sekitar 35-40 cm dan berisi sekitar  20 induk. Sebaiknya induk jantan dan betina ditempatkan dalam akuarium yang terpisah.
Pakan yang diberikan adalah cuk merah/cacing darah (Chironomus) atau cacing sutra dengan frekuensi pemberian pakan adalah 2-3 kali sehari. Pakan yang diberikan jangan terlalu berlebih karena akan menyebabkan air menjadi cepat kotor. Penyifonan dilakukan setelah pemberian pakan pagi dan air yang hilang selama penyifonan diganti dngan air yang baru. Apabila air sudah terlihat kotor maka dapat dilakukan pergantian air sebanyak 50-70% dari volume air akuarium.
Pemijahan
Pemijahan ikan red fin dilakukan dengan cara semi alami atau buatan dengan kawin suntik. Cara semi alami dilakukan dengan penyuntikan dan selanjutnya ikan dibiarkan memijah dengan sendiri, sedangkan cara buatan setalah penyuntikan induk jantan dan betina dilakukan stripping. Jantan dan betina dibedakan berdasarkan bentuk tubuhnya, jantan akan terlihat langsing dan pendek sedangkan betina akan tampak lebih panjang dan gemuk.
Pemijahan dilakukan dengan penyuntikn hormon Gonadotropin (GTH) buatan seperti Ovaprim pada induk yang sudah matang telur. Dosis yang digunakan adalah 0,3-0,7 ml/kg berat badan ikan. Suntikan dilakukan sekali saja, dengan cara memegang induk dengan tangan kiri dan penyuntikan dilakukan dengan tangan kanan. Pemijahan dilakukan secara masal, induk yang sudah bertelur harus segera diangkat dan dipindahkan dan telur-telur dibiarkan menetas tanpa induk.
Ikan ini berenang didasar sehingga telurnya akan berantakan jika terus bersama induknya. Oleh karena itu penyuntikan dilakukan siang hari agar induk bertelur di malam hari, karena waktu yang baik untuk mengangkat induk adalah malam hari. Misal penyuntikan dilakukan pada siang hari jam 11.00 maka diperkirakan induk akan bertelur pada malam hari pada jam 22.00.
Penetasan Telur dan Pemeliharaan Larva/Benih
Telur red fin akan berserakan di dasar akuarium, diamkan dengan aerasi yang sedang maka  telur akan menetas setelah 24 jam. Larva yang baru menetas tidak diberi makan karena masih mempunyai kuning telur. Larva akan berenang setalah berumur sekitar 3-4 hari.
Pakan yang diberikan berupa infusoria untuk larva yang berumur 3-4 hari. Pakan selanjutnya apabila telah besar adalah nauplii Artemia, kutu air halus, dan cacahan cacing sutra. Setelah besar dapat diberikan pakan cacing sutra atau cacing darah. Red fin akan mencapai ukuran siap jual pada umur sekitar 4 bulan atau panjang sekitar 5 cm. Air dalam akuarium sering kotor karena red fin senang mengaduk dasar, sehingga sisa pakan dan kotoran akan melayang di air. Untuk itu perlu dilakukan penyifonan dan pergantian air seperlunya seperti pada pemeliharaan induk.
SUMBER :
mandirifish.blog.unsoed.ac.id/2011/05/12/teknologi-budidaya-ikan-hias-3/

Budidaya RedFin Albino


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsF2DZ-XOoAGGife38T9wKn_mvrJG0zxNRA_if0jgtnEMEspLKrw0nSNG9jQGt-Cv_9VZNiaS2UU1XodxnEJBl4_spuYGN0D5b8x-hNbbflkBZqOHyssSqt_atttnpn9Ij5CkxnJBeWTU/s320/redfin+2.jpg
Ini adalah ikan redfin albino dari spesies labeo. Yg lain ada redfin biasa dan redtail labeo.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT1gQ8c8UIBO8d4NJjsFQ1CeF3wvhWrEkFnDMDYTGX6pLkd04ZHH8Jo07T43BIo0MMuzQmp7G-Q5gEnJD2_ZodLrHpur1Oqu9L9_00r87IxlCkLPVdW24j-EHrFZHTDn7FzPjr9L16E4g/s320/redfin.jpg

Redfin mudah dipelihara dan dapat hidup di aquarium dengan ikan yang lain. Direkomendasikan memberi tempat persembunyianya dalam pemeliharaannya bisa menggunakan pipa paralon yang dipotong-potong. Ikan ini bersifat agresif dan hewan teritorial bertarung akan menyerang ikan sejenisnya jika dipelihara 2-3 ekor dalam 1 tempat. Sulit dikawinkan di akuarium (secara alami). Untuk kelamin jantan terlihat garis hitam pada sirip ekor. Baik di beri makan sayuran segar karena ikan ini bersifat herbivorous. Tidak ada penyakit yang spesifik menyerang jenis ikan ini.

Pembenihan Redfin Albino (Ephalzeorhynchus frenatus)

I. PENDAHULUAN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQYVSLbpvlT0kfI6H_b9XWJ1woXXZsESN7FYOOy4uZl8z2wZJgYynBelCSd2R5B8cZgMCOELrxEuW1-3Cv7a7H32LlUPvl-WCPbnEGygVIaoLz0Y9bJ_wFhXsPrMTB1swix0-7C__waTE/s1600/REDFIN+4.jpg

redfin albinoIkan Redfin Albino (Ephalzeorhynchus frenatus) merupakan ikan hias bewarna putih yang memiliki sirip tubuh merah. Dengan warna yang menarik yang diperlihatkan oleh Redfin Albino membuat para pecinta ikan hias lokal maupun mancanegara senang untuk memeliharanya dengan ditandai dengan semakin meningkatnya permintaan pasar lokal maupun mancanegara terhadap Redfin Albino.


Kegiatan pembenihan merupakan suatu kegiatan yang mendasar dalam proses budidaya ikan. Kegiatan pembenihan menghasilkan benih dan selanjutnya benih yang dihasilkan akan menjadi komponen input bagi kegiatan pendederan dan pembesaran. Dengan adanya kegiatan pembenihan, maka ketersediaan benih untuk kegiatan pendederan, dan pembesaran terpenuhi. Kegiatan ini dilaksanakan di Vizan Farm Sawangan, Depok, karena tempat ini telah lama bergerak dalam bidang pembenihan ikan hias terutama Redfin Albino dan juga memiliki lokasi yang sangat strategis serta mudah dijangkau. Farm ini juga masih produktif dan kontinyu dalam usaha pembenihan Redfin Albino dan juga memiliki fasilitas utama dan teknologi penunjang yang cukup lengkap.

II. FASILITAS PEMBENIHAN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQQY1cuys4JcMzQfnUFli031pkKAXWc8mKutSjHiH8LWoz_u5W2Lbms25sASqwWbZGnkQ9MezKK2mRiC3ttd-QviiYYAMk5jf1vMOnBA4TK3YKrprxAqX0N5AHUDPKEj_FiTRBOHgX578/s320/RF1.jpg

fasilitas pembenihanFasilitas yang terdapat di Vizan Farm terbagi atas dua yaitu fasilitas utama dan fasilitas pendukung kegiatan pembenihan. Fasilitas utama yang terdapat di farm tersebut antara lain wadah berupa bak tandon, akuarium pemeliharaan induk, akuarium pemberokkan, box sterofoam pemijahan, box sterofoam larva, dan bak terpal pemeliharaan benih. Sistem aerasi yang didukung oleh 1 buah blower. Sedangkan fasilitas pendukung pembenihan yang terdapat di farm tersebut antara lain : bangunan yang terdiri dari hatcheri indoor, kantor utama, mushola, ruang genset, kamar tidur, ruang makan, toilet, dapur, dan motor suzuki.






III. KEGIATAN PEMBENIHAN

3.1 Persiapan Wadah Pemijahan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSaDSarAOTrxmIMLZQ0FtiGGGFEMt4f3av1wO4aEJR8mjIoApyw6e4OzexVpGDzlRjVzaPnvC-oKjmneurUAVfYlAGmuszkLfpHPa_C-svsjyfl8ScnReSozQmixbl2f_r5Jr2Ao2FFZ4/s320/RF2.jpg

Sebelum pemijahan induk, sebaiknya dilakukan persiapan wadah yang baik agar proses pemijahan dapat berlangsung dengan sempurna. Pemijahan redfin albino di Vizan farm menggunakan wadah box sterofoam. Dalam penggunaan box sterofoam yang sangat di nilai adalah dari segi kestabilan suhu dalam waktu pemijahan dan penetasan. Faktor suhu sangat penting dalam proses pemijahan, karena perubahan suhu akan mempengaruhi pemijahan. Persiapan wadah diawali pencucian wadah pemijahan berupa box stereofoam yang bertujuan untuk meminimalisir serangan bakteri patogen akibat wadah yang kotor.

Box sterofoam yang di gunakan berukuran 80 x 40 x 30 cm. Box terlebih dahulu di cuci dengan air bersih sampai kotorran yang menempel tidak ada. Setelah pencucian, box di bilas dengan air bersih. Box yang sudah bersih di susun rapat pada tempat yang sudah di tentukan. Setelah box disusun di lakukan pengisian air dan pengaturan aerasi. Air dipompa langsung dari tandon dan di alirkan melalui selang yang berukuran ¾ inch. Air di isi dengan ketinggian 20 cm.


3.2 Sampling Kematangan Gonad
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7-BNEvVfcAsyUlYiMGze6IhPCuAxlvjM5w2DgtNAjhkIPuLs8JrFHvYezMtLwNroAeQrvXcCzy3R9bXXNccKuLjnjSzJ1IC1G008AhAUvEY46w22t4WeV0oVK3dK9lI_bOO8YRXuoILg/s320/RF3.jpg

Kegiatan seleksi induk dilakukan untuk memilih induk yang matang gonad dan siap dipijahkan. Induk betina matang gonad, secara fisik ditandai dengan perut yang membundar, lembek bila diraba. Bobot induk sekitar antara 28- 35gr, panjang sekitar 8- 12 cm dan berumur minimal 8 bulan. Sedangkan induk jantan, ditandai dengan adanya sperma waktu dilakukan penyitripiingan. Bobot indukan jantan sekitar 23- 28 gr, panjang sekirar 6- 9 cm dan berumur minimal 6 bulan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRNCejzn2G5dDX8brlMihqCp1iez6zJjWAHGWfQneGPI2KBddzZa-K1B9JQA21qlB4A4iuc_wTa8Bq3eD_4R-xH4CcCu7ek_6GME6BZLvRC1Hs8NmiMcVSIRM8rI3tdTgpHslWTtMPILY/s320/RF4.jpg


3.3 Pemberokan

Pemberokan bertujuan untuk mengosongkan isi perut sehingga induk yang ada benar- benar membesar perutnya karena berisi telur, bukan karena kekenyangan atau karena lemak. Induk-induk hasil seleksi kemudian diberok (di puasakan). Pemberokan dilakukan selama 24 jam dalam akuarium pemberokan, berukuran 60x40x30cm. Pemberokan dilakukan secara terpisah antara induk jantan dan betina untuk menghindari pemijahan yang tidak di inginkan.

3.4 Rangsangan Pemijahan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXk1WOoqyrjKsw_GlqRULQ7BMRMZ6ZJnCXa2kxdoB9yKtqYS5prqbF1BmyGuxmur2jh4_vEDPWbeevxN7tZgGWEyIqPxNdP6wq0nEhNsUfbT_Ec0KdDQ6R3MplI_dWQF3ZAR71I54umk0/s1600/RF5.jpg

pemijahanTeknik pemijahan yang digunakan adalah teknik pemijahan secara semi alami, yaitu dengan melakukan menyuntikkan hormon pada induk betina dan jantan. Pada induk betina penyuntikan dilakukan untuk merangsang ovulasi dan pada induk jantan untuk merangang sperma. Sebelum penyuntikan, dilakukan penimbangan induk yang akan dipijahkan. Berdaasarkan berat induk ini, dapat dihitung volume larutan ovaprim yang telah di encerkan, yaitu 0,5 ml/kg bobot tubuh induk untuk betina, sedangkan pada induk jantan 0,3 ml/kg bobot tubuh. Pengenceran ovaprim menggunakan Larutan Fisiologis (NaCl 0,9%). Untuk memperoleh dosis larutan fisiologis yaitu dengan menghitung seberapa banyak ovaprim yang digunakan, karena perbandingan ovaprim dan larfis 1 : 1.penyuntikan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTm5N25ov1zVN9hu-Wibz0vX_hEFd7wt8aqVR1v0ZkotoJUTGaAxzlngU16smlfiM8etrpJiiNCLwXbEiFhLz23rntsMGJZcfMUnVu2IWeklBEDX1bvlaJ3zNDJcwoONU9mR4NlZnh_dk/s1600/RF6.jpg

Jadi dalam 1 siklus pemijahan, penyuntikan di lakukan pada 2 pasang indukan sebesar 0,09 ml yang terdiri dari ovaprim dan NaCl 0,9 %.

Penyuntikan dilakukan pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB atau pukul 20.30 WIB. Penyuntikan dilakukan satu kali secara intramuscular, yaitu penyuntikan pada bagian punggung ikan. Rentang waktu antara penyuntikan dengan ovulasi telur yaitu 10-14 jam pada suhu 23-260C. Setelah dilakukan penyuntikan terhadap induk jantan dan betina di campurkan pada box sterofoam berukuran 90x40x30cm dengan dosis 1 pasang induk dalam 1 box. Selang waktu 10 -14 jam setelah penyuntikan, terjadi pemijahan.



3.5 Penetasan Telur

Telur redfin albino akan menetas dalam jangka waktu 40- 50 jam. Telur menetas tetap di dalam akuarium pemijahan. Induk dikeluarkan setelah induk mengeluarkan telur secara keseluruhan. Induk dipindahkan ke akuarium pemelihraan. Telur yang tidak menetas segera disifon untuk menjaga kualitas air agar tidak tercemar karena pembusukkan telur yang tidak menetas. Telur yang menetas akan di kasi makan setelah kuning telur habis atau sekitar 2-3 hari setelah menetas. Pakan pertama yang diberi pada larv ayakni kuning telur yang direbus terlebi dahulu.



3.6 Pemeliharaan Larva

Larva dipelihara di box sterofoam sampai berumur 10 hari. Setelah berumu 10 hari larva di hitung dan padat tebar dikecilkan dengan menambah 8 buah box sterofoam sebagai pemeliharaan lanjutan.

3.6.1 Manajemen Pemberian Pakan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiErqgVR5J6jY_44di7kVEVl-cgdAMAR1zrtNwGAE4KVcAT0v8lQEPMeiq006tKyMaGmXAPnjxbNpBz7qIeRzzvGnCwRq-G08knyYNFiQqw8HWDjfLOE_k6qAjAwoA8tnMFPOL5lW-aSuw/s1600/RF7.jpg

pemberian pakanLarva mulai diberi pakan pada hari ketiga atau menjelang kuning telur di tubuh habis (perubahan endogeneus ke eksogeneus). Pakan pertama yang di beri berupa rebusan kuning telur.

Pemberian kuning telur pada larva selama 3 hari, atau larva dari umur 3 hari samapai berumur 5 hari. Pemberian pakan kuning telur dua kali sehari pada jm8 dan jam 4 sore. Pada umur ke 6 larva diberi pakan artemia. Pemberian pakan artemia dilakukan selama 7 hari. Artemia diberikan dengan dosis pemberian 4 kali sehari pada pukul 08.00, 12.00, 16.00, dan 21.00 WIB. Dosis artemia yan diberikan sebanyak 0,25 gr/ hari. Larva yang akan diberi terlebih dahulu di kultur pada bak kultur pakan alami. Artemia dikultur sehari sebelum pemberian pakan. Pemberian artemia akan berhenti setelah larva berumur 12 hari.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAEaRrT0FCchuI2hXhU46ZQOMm8HRsmCDfI3hK4_7c8Q2KYCHXqh1lfu3B5k5Tbu8Ap0BwQneIcFSadeC7i-CK0hvlw2ElX9UXx0gvUcW2eKIrDt6c6wAE1Wd_WDFaTKGDpdvCagh8wNQ/s1600/RF8.jpg

Setelah pemberian artemin atau larva berumur 12 hari dilakuakn penjarangan. Penjarangan dilakukan dngan menambah 8 buahdrum supreme box sterofoam untuk pemeliharaan larva. Box sterofoam di isi sir sehari sebelum dilakukan penjarangan. Pada proses penjarangan jga dilakukan penghitungan larva agar dapat menetukan derajat penetasan redfin albino. Pada penghitungan di dapat jumlah larva sebanyak 10.125 ekor. Pada umur 13 hari larva redfin diberi pakan kutu air. Pemberian kutu air dilakukan selama 14 hari. Pemberia kutu air berguna untuk penyeragaman ukuran benih. Kutu air yang diberikan berupa kutu air beku. Pemberian kutu air sebanyak 4 sendok makan/hari. Pemberian kutu air dua kali sehari yakni pada pukul 07.00, dan pukul 21.00 WIB. Kutu air diberikan dengan cara melarutkan kutu air terlebih dahulu dengan air. Kutu air beku yang digunakan harus dilarutkan agar kutu air dapat dimakan oleh larva.

3.7 Pengelolaan Kualitas Air
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY_y5uTRYnDF-Q9_vgfZHDwr8mBZpMcAiUEctEQ_SEZameUjh22HSqZFzjkC0OO0yVPimpm6L4bPg5CWoO0F1bXT1lFSNXQ4TbzhWaGTSFKz66OUZZuws5oHpFgBmaG5AKQUwgbSa4pQ8/s320/RF9.jpg

Dalam pengelolaan kualitas air yang dilakukan seperti penyifonan kotoran bekas pakan dan larva yang mati. Pengecekkan kulaitas air dilakukan setiap hari. Penyifonan hanya dilakukan jika air sdah kelihatan jusam karena sisa pakn. Untuk penambahan air dilakukan menggunakan selang air kecil berukurn ¼ inch yang langsung dipompa dari tandon.

3.8 Pemanenan Larva
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf7BVuvBdkJyJzwdMbadSxRIexMmAIrmvP2FRpSAfpElpuFKJLaBvtrZ8Uqg6wso6VhiLsxprOfl6AJFUfl77UQtHfrg62dTlKV4iCo7gB5D736BpecJ96LM70Ph32NgwMmF9a-Vm2FUg/s1600/RF10.jpg

permanen larvaLarva dipanen atau dipindahkan dari box penetasan ke bak terpal setelah berumur 30 hari, sekaligus dilakukan grading. Larva dipanen dengan cara menggunakan serokan yang halus agar tidak membahayakan pada larva. Larva dipindahkan pada baskom kecil dan dilakukan penggradingan sekaligus penghitungan. Sebelum larva ditebar dilakukan pengecekkan aerasi pada bak. Air didalam bak sudah di isi sehari sebelum dilakukan penebaran. Larva yang sudah digrading langsung ditebar pada 2 buah bak terpal dengan aklimatisasi terlebih dahulu.

3.9 Penebaran Benih

penebaran benih_2Larva ditebar ke bak terpal saat mencapai umur 30 hari setelah menetas, atau ketika larva sudah dapat makan cacing. Pemberian pakan sebelumnya berupa kuning telur selama 2 hari, artemia selama 7 hari, dan kutu air (daphnia sp). Penebaran larva dilakukan pada pagi hari pukul 09:00 WIB dengan melakukan aklimatisasi terlebih dahulu untuk penyesuaian suhu air pada bak pendederan. Aklimatisasi yang dilakukan dengan memasukan air kolam kedalam wadah larva sedikit demi sedikit selama 10-15 menit, dan barulah benih ditebar di kolam pendederan. Sebelum benih ditebar dilakukan grading agar tidak terdapat perbedaan ukuran yang mencolok dalm pemeliharaan. Benih yang ditebar berukuran 1- 1,5 cm.

3.10 Pemberian Pakanpemberian pakan_1
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhClXZ449YCvkANeRd78W6JLIwQQGvKPk8HccBkTBEBgYrl-1-aqYxFZoEgPbnkepDMMY8zbRPLXB34xxr8lAk4p-KrF4K7wTsCascmEMQ6WXls6iXW7aJ3Vv3a54QxVNAE07rkv9hkHpw/s1600/RF12.jpg

Pakan selama pendederan berupa cacing cacah yang diberikan pada larva selama 7 hari dan Cacing yang tidak dicacah selama 7 hari. Jadi pemberian cacing dilakukan sampai benih panen yakni berumur 45 hari yang mencapai ukuran ¾ inch. Frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari, pada pukul 08:00, dan 16:00 WIB. Methode pemberian pakan secara add libitum.

Selama satu minggu pemberian pakan menghabiskan 2 kg cacing. Jadi untuk mencapai panen di Vizan farm menghabiskan cacing sebanyak 4 kg.

3.11 Pemanenan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOD_b-DP5Y2KsqFoGDsNAH10t-MV1RsKU-vhlALWxhAuc3GlhhWtDqhyphenhyphenbNnI4yC9Zj1qh6lbODxzc4a3pzbfwVoxXTs7x9vNQ2fpKPf3xd0kNKYMuVmoWLTpasBVgHLewAaxGFokcP-yI/s320/RF13.jpg

Pemanenan dilakukan setelah pendederan selama 14 hari pemeliharaan atau benih berumur 45 hari dari telur. Pemanendilakukan pada waktu pagi hari pukul 07.00 – 09.00 WIB bertujuan untuk mengurangi tingkat kematian pada benih, karena stress akibat suhu yang terlalu tinggi. Pemanenan menghasilkan benih ukuran rata-rata ¾ inch. Ciri morfologi yang dapat diamati, bentuk ikan yang telah definitif, gerakan lincah dan kondisi ikan sehat.










IV. ASPEK USAHA
Adapun perhitungan biaya dan keuntungan dalam pembenihan ikan Redfin Albino adalah sebagai berikut :

* Biaya investasi pembenihan Redfin albino di Vizan Farm sebesar Rp.7.070.000,-
* Biaya Operasional

- Biaya tetap Rp 4.849.000                                 PP 0,6 tahun atau 7 bulan

- Biaya tidak tetap Rp 1.256.000                        BEP (Harga) Rp 5.213.978

* Pendapatan Rp 18.042.500                             BEP (Unit) 29.785 ekor/tahun
* Keuntungan Rp 11.937.500

R/C Ratio Rp 2,95